Cara Memilih Produk Reksadana Yang Tepat – Reksa Dana Obligasi biasanya disukai investor untuk investasi jangka menengah dan panjang di atas 5 tahun. Pada dasarnya Reksa Dana Obligasi menginvestasikan 80% asetnya pada surat utang (obligasi), baik pemerintah maupun korporasi.
Di aplikasi Bibit sendiri, ada beberapa produk Reksa Dana Obligasi yang bisa dipilih. Lantas, bagaimana cara memilih Reksa Dana Obligasi yang tepat untuk perjalanan investasi Anda?
Cara Memilih Produk Reksadana Yang Tepat
Pada dasarnya terdapat dua jenis obligasi yang terdapat dalam Reksa Dana Obligasi, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.
Yuk, Berinvestasi Di Reksa Dana! .:: Sikapi ::
Obligasi Negara yang sering juga disebut Surat Berharga Negara (SBN) adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia untuk membiayai defisit APBN. Beberapa contoh obligasi pemerintah antara lain obligasi seri FR (tingkat bunga tetap), seri Sukuk/PBS Project Based, dan INDOIS (obligasi pemerintah kupon tetap Dolar AS).
Sedangkan obligasi korporasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan memperoleh penghasilan tambahan sebagai modal untuk menjalankan usahanya. Setiap perusahaan memiliki tingkat pembayaran yang berbeda, yang mempengaruhi hal ini
Setiap Manajer Investasi (MI) mempunyai strategi tersendiri dalam ‘meramu’ Reksa Dana Obligasi. Hal ini terlihat pada desain produknya. Ada produk Reksa Dana Obligasi yang memusatkan asetnya pada obligasi pemerintah. Sisanya didominasi oleh obligasi korporasi. Namun, ada juga Reksa Dana Obligasi yang memiliki campuran obligasi pemerintah dan korporasi di dalamnya.
Investor dapat melihat informasi tersebut pada Fund Fact Sheet (FFS) yang diterbitkan setiap bulan oleh manajer investasi. Hal ini penting untuk memahami strategi MI dengan gerakan integrasi
Adakah Yang Pernah Mencoba Berinvestasi Di Bibit? Apakah Aman Jika Saya Berinvestasi Dalam Jangka Panjang (3 5 Tahun Ke Depan) Di Aplikasi Tersebut?
Dari dua produk Reksa Dana, Obligasi Negara Indonesia II Kelas A Manulife (MONI II Kelas A) dan Obligasi Unggul Manulife Kelas A (MOU).
Dari komposisi aset terlihat Obligasi Negara II Manulife Indonesia Kelas A didominasi oleh obligasi pemerintah (89,50%). Sedangkan Obligasi Unggul Manulife Kelas A merupakan produk reksa dana obligasi dengan komposisi campuran obligasi pemerintah (43,60%) dan obligasi korporasi (39,25%).
Pangsa terbesar pada produk reksa dana. Biasanya Manajer Investasi akan menampilkan 10 aset teratas yang diinvestasikan pada produk reksa dana dan persentase kepemilikan aset tersebut.
Jadi dengan melihat Top Holdings, kita bisa mendapatkan daftar detail holding terbesar yang dipilih manajer investasi sebagai strategi pengelolaan produk reksa dana.
Sebelum Membeli Reksa Dana, Pahami Dulu Cut Off Timenya Yaaa… .:: Sikapi ::
Dari Top Holdings, salah satu produk Reksa Dana, Obligasi Negara Indonesia II Kelas A Manulife, Obligasi Negara Tingkat Bunga Tetap (FR) menjadi aset investasi unggulan. Obligasi FR masuk
Di sisi lain, MOU Top Holdings lebih beragam karena merupakan kombinasi obligasi pemerintah dan korporasi. Pada obligasi pemerintah, Obligasi Unggul Manulife Kelas A didominasi oleh obligasi FR dengan jangka waktu <5 tahun dan
Milik dia. Sekadar informasi, jangka waktu obligasi bukanlah tenornya, melainkan tingkat sensitivitas perubahan nilai obligasi terhadap kenaikan dan penurunan suku bunga.
Menurut Manajer Investasi Manulife Investment Management, jangka waktu portofolio MONI II Kelas A adalah 6-10 tahun. Sedangkan jangka waktu portofolio Obligasi Unggul Kelas A Manulife kurang dari 4 tahun.
Begini Cara Investasi Reksadana Pasar Uang Yang Tepat Agar Untung Maksimal
Jika melihat tabel perbandingan produk Reksa Dana Obligasi Kelas A Moni II dan Obligasi Unggul Manulife Kelas A sebelumnya, terlihat bahwa
Produk Manulife Superior Bond Class A lebih unggul. Pasalnya, Obligasi Unggul Manulife Kelas A memiliki aset obligasi korporasi dengan kupon dan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah.
Suku bunga yang lebih tinggi ini merupakan ‘kompensasi’ terhadap risiko obligasi korporasi, khususnya tingkat gagal bayar yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah.
Selain indikator di atas, kami juga dapat menganalisis produk reksa dana berdasarkan pergerakan historis dalam hal imbal hasil, Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) dan dilusi selama periode waktu tertentu.
Cara Memilih Reksadana Yang Bagus Bagi Pemula
Turunnya produk reksa dana secara tiba-tiba dari titik tertinggi ke titik terendah. Sebagai gambaran, berikut kinerja reksa dana Obligasi Pemerintah Indonesia II Kelas A Manulife dan Obligasi Unggul Manulife Kelas A selama 5 tahun terakhir.
Dari data di atas terlihat bahwa Obligasi Unggul Kelas A Manulife 5 tahun memiliki return dan CAGR tertinggi. Tapi itu juga perlu dilihat
Produk Obligasi Unggul Manulife Kelas A juga lebih besar dibandingkan Obligasi Negara II Manulife Indonesia Kelas A.
Penurunan yang besar dari titik tertinggi ke titik terendah juga mengindikasikan tingginya risiko jatuhnya harga produk reksa dana tersebut.
Cara Memilih Reksadana Pasar Uang (rdpu)
Yang tergolong tinggi, namun perlu diperhatikan pula bahwa risiko penurunannya juga tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk dengan return yang tinggi biasanya mempunyai resiko yang tinggi pula.
Memilih produk reksa dana obligasi tidak cukup hanya mengetahui Manajer Investasi dan berapa jumlah dana kelolaan (AUM). Selain itu, pemahaman tentang struktur aset, Top Holdings, kinerja historis, dan risiko rendah diperlukan untuk menjadi investor yang bijak dan berwawasan luas.
Anda juga bisa mencontohkan Obligasi Manulife Indonesia Kelas A II dan Obligasi Manulife Kelas A Unggul pada produk Reksa Dana Obligasi lainnya. Setelah itu, Anda juga bisa menyesuaikannya dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Jangan lupa Reksa Dana Obligasi paling cocok digunakan sebagai investasi jangka menengah dan panjang untuk mewujudkan impian seperti penggalangan dana pendidikan anak, dana umroh, cicilan rumah dll. salah satu produk investasi terpopuler dan sering direkomendasikan sebagai alat investasi bagi investor baru. Namun bagi mereka yang belum familiar dengan dunia keuangan khususnya investasi seringkali kebingungan memilih reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan.
Jenis Reksadana Rendah Risiko Yang Cocok Saat Pandemi
Jika Anda belum mengetahui apa itu reksa dana, reksa dana merupakan salah satu alat investasi yang menjadi wadah bagi banyak investor untuk berinvestasi pada produk pasar saham.
Kumpulan dana dari investor kemudian dikelola oleh para profesional yang merupakan Manajer Investasi untuk diinvestasikan dalam berbagai hal seperti deposito, obligasi, dan saham. Sebagai pengenalan untuk memahami apa itu reksa dana, Anda dapat menyaksikan video berikut ini:
Meski reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang paling direkomendasikan bagi investor pemula, namun Anda tetap perlu berhati-hati dalam memilihnya. Berikut hal penting yang harus Anda perhatikan:
Profil risiko merupakan paparan seseorang terhadap risiko dalam aktivitas investasi yang dilakukannya. Dalam konteks instrumen ini, risiko yang dimaksud adalah ketika nilai aset bersih (NAV) atau harga reksa dana turun. Saya kira, jika Anda melihat portofolio investasi Anda berwarna merah alias. kehilangan, apakah kamu akan khawatir dan depresi?
Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Pilihan Untuk Simpan Dana Darurat, Halal Dan Cuan! .:: Sikapi ::
Apapun jawabannya, itu semua relatif, karena setiap orang memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda-beda. Secara umum, profil risiko investasi dibagi menjadi tiga kategori:
Orang dengan profil risiko yang aman memiliki toleransi yang rendah terhadap risiko investasi. Jika Anda termasuk tipe orang yang mudah khawatir, bingung, dan panik ketika portofolio investasi Anda berada di zona merah, maka profil risiko Anda tidak berubah.
Oleh karena itu, produk yang paling cocok bagi kaum konservatif adalah reksa dana pasar uang (RDPU) dan reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Tingkat risiko kedua produk ini sangat rendah dibandingkan merek lain.
Masyarakat kelas menengah mempunyai toleransi yang moderat terhadap risiko. Oleh karena itu, jika suatu saat mereka menghadapi kerugian, mereka siap menanggung risikonya dan mulai mengetahui apa yang harus dilakukan di masa depan. Mereka cenderung membagi investasinya ke dalam beberapa produk sekaligus dengan tingkat risiko berbeda.
Bingung Cari Reksadana? Pakai Fitur Ini Di Aplikasi Bareksa
Hal ini bertujuan untuk mencapai return yang tinggi sekaligus meminimalkan risiko investasi. Produk yang paling cocok bagi mereka yang memiliki profil risiko rata-rata adalah RDPT dan reksa dana campuran (RDC).
Berbeda dengan dua kategori risiko sebelumnya, orang dengan profil agresif memiliki toleransi lebih tinggi terhadap risiko investasi. Mereka dianggap berpengetahuan luas dalam berinvestasi dan memiliki kemampuan analisis yang kuat terkait produk investasi yang mereka beli.
Jika sewaktu-waktu portofolionya berada di zona merah atau merugi, hal ini menjadi peluang untuk semakin meningkatkan investasinya. Hal inilah yang dilakukan investor agresif untuk mencari peluang keuntungan besar dalam jangka panjang.
Cara memilih reksa dana berikutnya adalah dengan mencocokkan jenis produk yang Anda pilih dengan tujuan keuangan Anda. Misalnya, Anda punya rencana menikah tiga tahun dari sekarang. Agar investasi Anda tumbuh dengan baik, Anda bisa memilih produk RDC atau RDC.
Perhatikan 3 Faktor Ini Sebelum Pilih Produk Reksadana Pendapatan Tetap!
Juga jangan lupa untuk mengeditnya di profil risiko Anda. Jika toleransi risiko Anda rendah, ada baiknya Anda menginvestasikan uang Anda pada produk RDPU atau RDPT untuk tujuan keuangan jangka panjang.
Dalam investasi reksa dana, salah satu organisasi yang memegang peranan penting adalah manajer investasi. Sederhananya, manajer investasi adalah kelompok yang mempunyai kewenangan mengelola portofolio produk reksa dana.
Keahlian manajemen portofolio MI berdampak pada kinerja produk reksa dana melebihi kinerjanya. Lakukan riset terhadap rekomendasi manajer investasi terbaik, dan cek keabsahannya melalui situs resmi Dewan Jasa Keuangan (OJK).
Periksa juga rekam jejak MI dengan pemberitaan media dari dulu hingga sekarang. Jika ada kabar buruk, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk membeli produk dari manajer investasi tersebut.
Jenis Instrumen Investasi Dan Cara Memilih Instrumen Yang Tepat Untuk Anda
Dana kelolaan (assets under management) adalah nilai pasar dari aset yang dikelola oleh manajer investasi atas nama investornya. Besarannya bisa berubah seiring masuk dan keluarnya dana dari investor.
Selain itu, jumlah dana yang dimiliki dapat berubah seiring dengan jumlah aset yang diinvestasikan. Misalnya, jumlah dana kelolaan produk reksa dana semakin meningkat seiring dengan tren positif harga saham di bursa.
Total aset kelolaan (AUM) suatu reksa dana bisa menjadi salah satu faktor penentu Anda dalam memilih produk terbaik. Jika jumlah AUMnya besar (>500 miliar), berarti tingkat kepercayaan investor sangat tinggi, baik terhadap MI maupun produk reksa dananya.
Cara memilih reksa dana lainnya yang sayang untuk dilewatkan adalah dengan melihat kinerja produknya di masa lalu. Meski performa masa lalu suatu produk tidak menjamin performanya di masa depan, namun setidaknya bisa menjadi indikasi performa MI yang diusungnya.
Cara Memilih Jangka Waktu Investasi Reksadana Yang Tepat
Diaktifkan, Anda dapat memeriksa kinerja produk di masa lalu dari harian terakhir (1D) hingga 10 tahun (10Y).
Kecuali enam cara
Cara memilih hosting yang tepat, memilih reksadana yang tepat, cara memilih ac yang tepat, memilih kb yang tepat, memilih domain yang tepat, cara memilih reksadana saham yang tepat, memilih ac yang tepat, cara memilih asuransi kesehatan yang tepat, cara memilih reksadana yang tepat, cara memilih produk reksadana, memilih skincare yang tepat, cara memilih produk asuransi yang tepat